Hey kalian!! Apa yang kalian lakukan disana, kawan? Keluarkan pedangmu dari sarungnya, acungkan pada mereka dan ayo kita berperang...
Aku tahu lelahmu kawan. Aku tahu inginmu kawan.
Tapi ingat! Kita adalah para kesatria. Kita bukan seorang pecundang yang bersembunyi dibalik tembok kota. Lupakan tentang cinta. Lupakan tentang bahagia. Semua itu terlalu mewah untuk kita miliki. Karena kita terlahir untuk menciptakan kebahagiaan orang-orang yang kita sayangi. Orang-orang yang kita jaga dibalik tembok kota bersama para pecundang. Biarlah mereka tak mengerti apa itu derita, karna kita bahagia melihat kebahagiaan mereka.
Ini adalah medan perang, bukan tempat untuk duduk meneguk secangkir teh hangat. Perjuangan kita baru saja dimulai. Kita bahkan belum menyentuh tembok kota benteng musuh. Lihat, para kesatria mengenakan topi baja untuk menutupi kepala mereka. Namun aku memilih untuk mengenakan topeng. Topeng yang tersenyum untuk menutupi wajahku. Karna aku tidak mau musuh mengetahui kelemahanku. Aku tak ingin musuh melihat prahara yang kuderita. Ingin ku tunjukkan pada mereka bahwa aku cukup tangguh meski aku lemah, dan bahwa aku cukup tegar meski aku goyah. Aku adalah seorang kesatria yang tak boleh dikalahkan.
Ayo bangkit kawan! Maukah kau terus ikut berjuang bersamaku?
Ayo kita rebut kota mereka, karna ada sesuatu yang indah di kota itu...
"Kutulis untuk sahabat-sahabatku yang sedang berjuang bersama dalam menyelesaikan tugas akhir."